Rabu, 27 Februari 2013

Kebudayaan Batak


Kebudayaan Batak

Suku Batak menempati daerah pegunungan di Sumatera Utara. Diantara suku-suku Batak tersebut adalah Batak Karo, Batak Toba, Batak Pak-pak, Batak Simalungun, Batak Angkola dan Batak Mandailing.
a.       Sistem Religi dan Kepercayaan
-          Masyarakat Batak Mandailing dan  Angkola banyak memeluk agama Islam yang dibawa oleh pedagang Minangkabau sekitar abad 19 M
-          Masyarakat Batak Toba, Batak karo, dan Batak simalungun mayoritas memeluk agama kristen yang dibawa oleh misionaris dari Jerman dan Belanda sekitar tahun 1863 M
-          Selain itu ada juga yang memeluk agama animisme. Pemeluk animisme percaya yang menciptakan alam semesta adalah Debata Mula Jadi, Na Bolon (Toba) atau Dibata Kaci-kaci (Karo). Masyarakat Batak juga mengenal tiga konsep tentang jiwa dan ruh yaitu :
1.     Tondi : adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya.
2.     Sahala : adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula.
3.     Begu : adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam

b.      Sistem Kekerabatan
Orang Batak menghitung hubungan keturunan berdasarkan prinsip patrilineal, yaitu suatu kelompok kekerabatan berdasarkan satu ayah, satu kakek, dan satu nenek moyang. Kelompok kekerabatan terkecil disebut Rips (toba) Jabu (karo). Suatu kelompok kekerabatan besar disebut marga. Dalam sistem perkawinan masyarakat Batak tidak boleh kawin dengan orang semarga (satu marga), karena dianggap masih bersaudara. Sistem perkawinan semacam ini disebut asimetrik konubium.
c.       Sistem Kesenian
a.       Rumah adat masyarakat Batak memiliki beberapa tipe, yaitu :
-          Tipe Batak Toba, konstruksinya kokoh dengan ciri khas tiang-tiangnya terbuat dari kayu gelondongan
-          Tipe Batak karo, merupakan tipe rumah pengungsian. Pintu depan menghadap ke arah hulu dan pintu belakangnya ke arah muara.
-          Tipe Batak Simalungun, bentuk atapnya kadang tidak simetris. Mahkota atapnya menghadap ke empat arah mata angin dan ujung atapnya dihiasi dengan hiasan yang berbentuk kepala kerbau.
b.      Seni tari dan alat musik
Tarian Batak yang dikenal disebut Tortor. Tarian ini dibawakan baik oleh pria maupun wanita yang diiringi dengan alat musik yang  berupa agung, taganing, sarune, dan gesek.
c. Pakaian Adat
Pelengkap pakaian adat suku Batak yang khas adalah kain ulos yang berbentuk segi empat panjang (P : 1.80 M dan L : 1 M )
d.      Sistem Politik
Secara umum kepemimpinan pada masyarakat Batak terbagi menjadi tiga yaitu :
1.       Kepemimpinan adat, kepemimpinan adat tidak berada dalam tangan seorang tokoh, tetapi merupakan suatu musyawarah dari sungkep sitelu
2.       Kepemimpinan pemerintahan, bidang pemerintahan dipegang oleh salah satu keturunan tertua dari marga taneh
3.   Kepemimpinan agama, penganut  agama Islam maupun kristen tokoh agamanya adalah para para ulama dan pendeta, sedang dalam hal kepercayaan diserahkan kepada seorang dukun yang disebut sebagai guru sibaso.

Studi Etnografi Indonesia



Studi Etnografi Indonesia

Etnografi berasal dari kata ethno, yang berarti bangsa atau suku dan graphy yang berarti tulisan. Jadi etnografi adalah tulisan mengenai kehidupan sosial dan budaya suatu suku bangsa.
Spradley dalam pengantar antropologi Koenjtaraningrat menyatakan etnografi adalah menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan. Adapun Spindler menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan antropologi di lapangan.

Berdasarkan pernyataan kedua pakar diatas dapat kita simpulkan bahwa etnografi bukan sekedar mengumpulkan data tentang orang atau kebudayaan. Lebih dari itu, etnografi berupaya menggali kebudayaan sekelompok masyarakat secara keseluruhan.

Selasa, 26 Februari 2013

Mendo’akan bayi saat masih berupa sperma dalam rahim ibunya


Mendo’akan  bayi saat masih berupa sperma dalam rahim ibunya

Dalam Siroh Nabawiyah diceritakan bahwasanya Rosululloh mendo’akan pasangan suami-istri Abu Thalhah dan istrinya Umi Salim. Beliau bersabda : “Semoga Allah memberkati tidur malam kalian berdua”.

Dikemudian hari Umi Salim melahirkan anak yang oleh Rosululloh diberi nama Abdulloh. Dan termasuk berkah dari do’a Nabi, Abu Thalhah memiliki umur panjang, sehingga dikaruniai tujuh anak yang kesemuanya hafal Al Qur’an. Kisah ini lebih lengkapnya dikemukakan dalam shahih Bukhori.

Hal ini memberikan pelajaran bagi kita bahwasanya untuk mendapatkan anak yang sholeh perlu kita perhatikan hal-hal yang bersifat ruhani seperti membaca do’a, banyak berbuat baik, tidak menyakiti makhluk hidup maupun hal-hal yang bersifat jasmani seperti memberikan asupan gizi yang cukup, makanan yang sehat dan lain sebagainya. Jwt.

Rabu, 20 Februari 2013

Menjadikan Keluarga Gemar Membaca


Menjadikan Keluarga Gemar Membaca

Membaca adalah perintah kewahyuan pertama sebelum perintah-perintah lain dalam risalah kenabian. Membaca adalah pintu transformasi pengetahuan bagi umat manusia. Dengan membaca kita tidak hanya sekedar menggeluti sebuah buku, tapi membaca berarti juga merupakan aktivitas yang bernilai ibadah. Kegemaran membaca tidak muncul serta-merta, oleh karena itu kegemaran membaca perlu dikondisikan dan dipersiapkan. Sudahkah kita gemar membaca ?. Berikut ini beberapa tips untuk menciptakan kegemaran membaca, khususnya bagi anak-anak kita.

1.       Bacakan buku sejak anak lahir
Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa bayi sejak dalam kandungan telah mengenali lingkungannya, terlebih terhadap ibu kandungnya sendiri. Ia juga mampu merespon rangsangan baik secara psikis maupun fisik. Oleh karena itu dalam tradisi keislaman ketika bayi baru lahir akan langsung di bacakan adzan agar bacaan pertama kali yang didengar adalah tentang kebesaran Allah. Terlepas dari masalah relegius diatas, mengajak bayi aktif untuk berkomunikasi baik ketika sudah terlahir maupun masih dalam kandungan adalah salah proses pembelajaran pada anak.

2.       Dorong anak bercerita
Anak akan selalu menanyakan hal-hal baru yang telah diresponnya, sampai kadang orang tua repot dan bingung menjawab pertanyaan anak. Untuk meminimalisir pertanyaan anak yang kadang tak terbendung lebih baiknya arahkan anak untuk bercerita terhadap apa-apa yang baru dialaminya, atau bisa juga kita yang bercerita secara interaktif sambil bertanya kembali apa yang telah kita ceritakan.

3.       Beli buku yang menarik minat anak
Buku yang menarik perhatian anak biasanya yang full colour dan banyak gambarnya oleh karena itu belikan buku khusus untuk anak anda. Jika si anak sudah bisa membaca carikan buku-buku yang bermanfaat dan memberikan pencerahan, karena kadang buku juga dapat memberikan efek yang negatif bagi anak. Jadi tidak ada salahnya orang tua mengarahkan buku-buku bacaan anak  walau demikian biarkan juga anak memilih buku kesukaannya sendiri.

4.       Ciptakan perpustakaan keluarga
Kita beli berbagai perabot rumah tidak merasa keberatan, tapi kadang untuk membeli sebuah buku saja perlu kita timbang-timbang ke utara dan selatan. Perpustakaan sebagai jantungnya peradapan perlu kita hadirkan juga dalam rumah tangga kita, jadi perlu diagendakan juga kebutuhan untuk membeli buku buat keluarga kita. Perpustakaan keluarga tidak perlu ruang khusus, untuk meminimalis anggaran bisa kita taruh rak-rak buku ditempat tidur keluarga, atau di tempat dimana anak kita sering bermain. Hal ini akan mendorong anak cinta membaca.

5.       Hilangkan penghambat
Batasi waktu menonton TV, bermain game, atau berinternet baik melalui PC maupun HP. Karena di era sekarang waktu keluarga kadang habis di depan layar televisi oleh karena itu perlu jadwal khusus untuk memanage waktu keluarga.

6.       Beri hadiah yang memperbesar semangat membaca
Beri apresiasi kepada anak setiap menyelesaikan bacaannya, semisal menanyakan hal-hal yang sepele, seperti judul buku, penerbitnya, pengarangnya hingga mungkin ke hal-hal yang menyangkut isi buku. Perhatian orang tua terhadap buku yang dibaca anak akan mendorongnya lebih semangat lagi untuk terus membaca, selain itu kadang perlu juga orang tua memberikan apresiasi yang bersifat materi seperti memberikan hadiah sejumlah uang, mengajaknya belanja dan lain sebagainya.
7.       Cari kesempatan membaca bersama
Dalam sebuah keluarga menurut saya diperlukan event membaca dan bercerita agar keluarga dinamis dan mengalir tidak stagnan. Tidak perlu menggelar event besar dengan biaya yang mahal cukup kita jadwalkan membaca bergantian dalam waktu-waktu tertentu. Atau saat-saat libur 
         8. Dramatisasi buku yang anda baca
Membaca dengan cara biasa seringkali membosankan anak dan tak mampu memenuhi ruang inajinasi anak. Oleh karena itu perlu kita mendramatisasi bacaan kepada anak, baik dengan intonasi, perubahan mimic muka, atau mungkin dengan menggunakan media boneka. Hal ini akan menjadikan anak betah dan kangen untuk terus mendengar dan membaca cerita yang kita bawakan. JWT

Kamis, 14 Februari 2013

Memupuk Keharmonisan Rumah Tangga



Memupuk Keharmonisan Rumah Tangga


Rumah tangga yang harmonis adalah dambaan semua orang. Namun membangun keluarga yang harmonis tentu tidaklah mudah, karena pada dasarnya hubungan dua individu antara laki-laki dan perempuan atau hubungan suami-istri keduanya memiliki kehendak dan karakter yang berbeda. Ibarat laki-laki datang dari planet Mars sedang seorang perempuan berasal dari planet Venus. Dua planet yang memiliki watak dan karakter yang sangat berbeda. Sampai kapanpun tidak akan pernah keduanya berjalan dalam satu orbit yang sama. Nah untuk itu dalam membina keluarga yang harmonis diperlukan ilmu dan tips-tips khusus. Berikut beberapa tips yang mungkin cocok untuk kita coba.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Halaqoh Kebangsaan di Ponpes Syifa'ul Qulub Sidodadi Bangilan


www.4bangilan.blogspot.com Selasa (12/2/2013) Dalam rangka Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. Pondok Pesantren Syifa’ul Qulub Sidodadi Bangilan Tuban menggelar pengajian Muludan yang dirangkai dengan acara “Halaqoh Kebangsaan” dengan tema “Meningkatkan Wawasan Kebangsaan Serta Memperdalam Keimanan Guna Membangun Negeri Yang Mandiri”. 

Kegiatan semacam ini adalah hal yang baru dan langka dalam tradisi pengajian-pengajian di Pondok Pesantren. Hal ini menjadi penanda sejarah baru bahwa pesantren juga harus melek terhadap masalah-masalah yang merundung bangsa ini. Hadir sebagai narasumber Bapak Edy Junaidi dari Yayasan Kalimasada Nusantara, Bapak Ridwan Hisyam mantan calon gubernur Jatim, dan Wakapolres Tuban.

Acara yang dihadiri dari berbagai kalangan ormas seperti IPNU, IPPNU, Fatayat, Anshor dan Badan Eksekutif Mahasiswa diwilayah Kab. Tuban ini berjalan gayeng dan penuh dengan gairah perubahan. Menurut Pak Edy Junaidi salah satu narasumber memaparkan bahwa masalah bangsa ini sudah kronis dan komplek. Perlu adanya perubahan generasi yang memimpin bangsa ini agar rantai hegemoni asing yang menjadi sumber masalah bangsa ini terputuskan. Menurut beliau Sistem Kapitalis yang dibawa Barat khususnya Amerika adalah alat penjajahan baru guna mengeruk dan mengeksploitasi kekayaan negeri ini. Oleh karena itu beliau berharap next presiden RI ke depan adalah yang berani bilang “Say No To Amerika dan Yahudi”. 

Dalam sesi dialog sebagian peserta halaqoh menyatakan kekecewaannya kepada para oknum petinggi Negara yang menyelewengkan amanat yang telah dimandatkan kepada mereka. Bukan memperbaiki dan mencari solusi terhadap permasalahan yang sedang dihadapi bangsa, eh !!! malah mereka sibuk memperkaya diri dengan jalan korupsi, jika seperti itu moral pejabat mau dibawa kemana NKRI ini ?. 

Endingnya Solusi yang tawarkan bersama dalam “Halaqoh Kebangsaan” kemarin adalah mengawinkan potensi jiwa Relegius – Nasionalis, guna membangun NKRI sesuai dengan amanat undang-undang 1945 yang berbunyi masyarakat yang adil dan makmur dan sejahtera. Jwt

Minggu, 10 Februari 2013

Rosululloh Mendo’akan anak-anak Walaupun Mereka Masih Berada Dalam Tulang Punggung Ayahnya.


Rosululloh Mendo’akan anak-anak Walaupun Mereka Masih Berada Dalam Tulang Punggung Ayahnya.

Dalam sebuah riwayat dijelaskan, ketika Rosululloh berdakwah ke Thaif, dakwah beliau di tolak bahkan beliau dilempari dengan batu dan kotoran. Melihat hal itu malaikat menawarkan diri kepada Rosululloh untuk mengangkat sebuah gunung, dan kemudian hendak di timpakan kepada mereka. Namun Rosululloh yang sangat penyayang malah berkata, aku meminta kepada Allah supaya dari tulang punggung mereka nanti (sperma) akan lahir anak-anak yang menyembah hanya kepada Allah SWT. dan tidak menyekutukan-NYA dengan sesuatu apapun. Dan ternyata Allah mengabulkan doa Rosululloh SAW dengan cara mengislamkan anak-anak suku bangsa Thaif.

Oleh karena itu Rosululloh memberikan arahan kepada kita, untuk mendapatkan anak yang sholeh beliau mengajarkan kepada kita “Jika salah satu dari kalian hendak menggauli istrinya maka hendaknya ia berdo’a :

اللهمّ جنّبنا وجنّب الشيطان على ما رزقتنا إنّÙƒ على كلّ شيء قدير

“Ya Allah jauhkanlah kami, dan jauhkanlah syaitan dari apa yang akan engkau anugerahkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu”

Inilah salah satu tuntunan Rosululloh agar semenjak awal anak-anak kita tersentuh oleh nilai-nilai ke Tuhanan, dan terjauhkan dari pengaruh setan.