Selasa, 31 Desember 2013

Panter diperbatasan zaman

Di penghujung tahun 2013 euforia pergantian tahun sudah terasa, disetiap sudut keramaian hampir selalu ada penjual pernak-pernik ritual yang selalu dilakukan rutin tahunan itu. Adalah di pagi tanggal 31 Desember 2013 serombongan geng onthel melaju dijalan raya Bangilan yang belum sepenuhnya kering.
Panter begitulah nama acara rutin itu yang dilakukan di liburan panjang sekolah. Para anggota panter rela berpayah-payah menyusuri jalanan dengan bersepeda bersama untuk mengisi liburan. Walau kadang harus turun naik jalanan yang ditempuh namun disitulah letak mental para panter digembleng secara fisik dan psikis.

Berangkat dari pondok pesantren ASSALAM Bangilan sekitar jam 6 pagi panter  pagi itu mempunyai planning ke pantai Bulu, tepatnya diperbatasan wilayah propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah, sesuai dengan kondisi saat itu yang berada diperbatasan zaman. Peralihan zaman tahun 2013 ke zaman tahun 2014.
Jika kebiasaan para pemuda di pergantian tahun konvoi kendaraan bermotor dengan segala kebisingannya serta efek polusi karbonya, panter ingin walau hanya sehari ikut mengurasi kebisingan serta mengurangi polusi udara dengan bergowes ria. Selain itu tentu juga memberikan pengaruh terhadap penghematan bahan bakar dan tepatnya tentu menghemat uang saku mereka.

Sekitar pukul 10.00 WIB aura pantai telah tercium dari jarak beberapa kilo, bau udara yang bercampur zat garam terasa menyejukkan. Beberapa menit ke depan panter telah bergumul dengan ombak dan berlarian dipasir pantai putih yang menggoda.
Berbagai pose dan kenarcisan dibawah kolong langit yang agak mendung dan kegenitan ombak yang menari dipanggung kolosal pantai telah tertangkap kamera, canda dan tawa sayup-sayup bertingkahan dengan angin yang mendesau. Sungguh keindahan yang  sempurna bagai bias-bias surga yg menakjubkan. Sudah selayaknya karunia Tuhan ini kita syukuri dan kita jaga kelestariannya. Ingatlah anak cucu kita kelak agar ikut merasakan anugrah ini.

Tak terasa hampir 3 jam panter bercumbu dengan lautan dan pantainya, suara adzan dikejauhan juga telah terdengar, bagaimanapun kenyamanan kita nikmati ada saatnya kita harus kembali. Walau jarak berkilo-kilo harus kita tempuh kembali, tanjakan kita daki, yakinlah selama kaki ini bergerak tentu kita akan sampai kembali kerumah masing-masing. Jadi jagalah semangat, keep spirit para panter yang gagah berani.
Ambillah pelajaran dari perjalanan, dari kebersamaan kita, dari jalan-jalan terjal, dan satu yang pasti bahwa disetiap tanjakan sesudah itu akan kita temui jalan menurun. Dan ini menjadi aksioma hidup bahwa dibalik kesulitan tentu ada kemudahan. Dan itu telah kita buktikan bersama.  "INNA MA'AL 'USRI YUSRO". JWT.

Senin, 30 Desember 2013

KSM Madrasah bidang Kaligragi Berlangsung Meriah

Lomba Kaligrafi

KSM dalam rangka HAB Kemenag Tuban 2013

Musim libur sekolah memang belum sepenuhnya usai, waktu yang seharusnya dipakai liburan dengan segala ritual kesenangannya tampaknya harus selesai, betapa tidak keluarga besar Kementerian Agama Kab. Tuban khususnya madrasah-madrasah yang berada di bawah naungan kemenag disibukkan mengisi penghujung liburan semester awal tahun pelajaran 2013-2014 dengan berbagai kegiatan yang diberi label KSM (Kompetisi Sains Madrasah) dalam rangka HAB Kemenag yang ke 68.

Hal ini adalah sesuatu yang luar biasa jika saat-saat musim libur sekolah siswa-siswi tidak hanya libur dalam arti senang-senang saja, namun ada baiknya pula jika liburan diisi dengan hal produktif z s ee positif semisal KSM ataupun dalam bentuk format lainnya. Dalam KSM banyak bidang yang dilombakan dalam rangka menggali dan memotifasi prestasi siswa-siswi madrasah baik dalam bidang akademik maupun bidang ketrampilan siswa. Dan yg terpenting adalah kebersamaan, saling mengenal, dan menyambung tali silaturrahmi seluruh warga madrasah dilingkungan kemenag Tuban.


Dan sebagai penutup secara khusus saya ucapkan selamat kepada keluarga besar Kemenag Tuban atas baktinya kepada bangsa dan masyarakat yang telah berlangsung selama 68 tahun, semoga Allah memberkahi perjalanannya dalam beribadah secara vertikal maupun horisontal amien ya Rabbal alamin..JWT.

Jumat, 06 Desember 2013

Ayo Bertanam !!!

 !! Ayo Bertanam 

"إن قامت الساعة وبيد أحدكم فسيلة فاستطاع ألاّ تقوم حتّى يغرسها, فاليغرسها فله بذلك أجر"

“Jika kiamat datang, sementara di tangan salah seorang kamu ada biji palem, lalu ia mempunyai kesempatan untuk menanamnya sebelum kiamat terjadi, hendaklah ia tanam, dengan demikian ia akan mendapatkan pahala”.

Dewasa ini kata-kata “Globar Warming” dan “Go Green” memang tak asing di telinga kita, upaya-upaya pemerintah dan organisasi peduli lingkungan pun tak diragukan, namun hanya segelintir dari kita yang benar-benar “faham” akan bahaya global warming dan pentingnya go green dalam hidup kita.

Jika selama ini bertanam pohon identik dengan pencegahan pemanasan global dan bersifat kehidupan duniawi semata, ternyata islam lebih dulu memerintahkan kita untuk bertanam dan mencegah pemanasan global. Dan ini menjadi bukti bahwa agama Islam memang mengajari kita untuk peka terhadap lingkungan dan memandang hidup jauh melampaui zaman.

Subhanallah,,,,,, Jelaslah hadits tersebut sangat menganjurkan kita untuk cinta bertanam. Janji pahala diberikan kepada kita yang mau mengamalkannya.

Tak perlu berfikir panjang untuk mengamalkan hadits ini cukup dengan menyuarakan “One Man One There” kepada diri sendiri, keluaga, sahabat, dan masyarakat sekitar adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan yang menjadi sarana kasih sayang Tuhan kepada kita.

Lihatlah hamparan sawah yang luas, pandangilah ngarai yang menghijau, dengarkanlah gremicik air sungai yang merdu, hiruplah udara segar dalam-dalam, teguklah kejernihan air di pegunungan, seakan kita telah menikmati indahnya alam surgawi.

Ingatkan lirik lagunya Om Gombloh ?

 Lestari alamku lestari desaku
dimana Tuhanku menitipkan aku
nyanyi bocah-bosah di kala purnama
nyanyikan pujaan untuk nusa
 
Damai saudaraku suburlah bumiku
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tentram kerta raharja disana

Mengapa tanahku rawan kini
Bukit-bukit pun telanjang berdiri
Pohon dan rumput enggan bersemi membatu
Burung-burung pun malu bernyanyi

Ku ingin bukitku menghijau kembali
Semak rumput pun tak sabar menanti
……………………………………..
…………………………………….
Lestari alamku lestari desaku
…………………………………….

Oleh karena itu mari merapatkan barisan, menggalang kebersamaan,  untuk ikut serta menjaga kelestarian alam ini, lestari alamku, lestari desaku, hijau bumiku, maka manfaat yang kita ambil bukan hanya sekedar menghijaukan bumi kita, namun juga pasti akan menghijaukan pahala amal sholeh kita di sisi ALLAH SWT, oleh karna itu mari kita serukan “ Ayo Bertanam !!! “