Minggu, 22 Juni 2014

KMI ASSALAM Bangilan Tuban Jawaban Masa Depan Indonesia

www.4bangilan.blogspot.com- Jumat, 20 Juni 2014 – Bumi Bangilan Tuban bergetar, gema sholawat yang dilantunkan santriwan-santriwati ASSALAM Bangilan Tuban seirama dengan rancaknya permainan hadrah music  khas pesantren. Harmoni paduan senar drum, bas, terompet, bellyra, dan symbal dari group marching band  KMI ASSALAM Bangilan ikut memeriahkan gempita Haflah Akhirussanah kelas XII KMI ASSALAM tahun pelajaran 2013-2014 yang dihadiri tidak kurang dari sepuluh ribu pengunjung dari berbagai daerah di seantero nusantara. Santriwan-santriwati KMI ASSALAM Bangilan Tuban memang berasal dari berbagai wilayah di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan tentu dari berbagai pelosok propinsi di tanah Jawa datang berguru guna mencecap sari ilmu dari Bapak KH. Abd. Moehaimin Tamam sebagai founding fathersnya Pondok Pesantren yang berada di desa Bangilan Kec. Bangilan Kab. Tuban.
Dalam sambutannya pengasuh pondok pesantren ASSALAM Bangilan Tuban KH. Abd. Moehaimin Tamam memamaparkan bahwa pondok pesantren ASSALAM siap menyumbangkan  kader-kader yang ikhlas berbakti untuk kepentingan Negara dan menjadi pilar untuk masa depan Indonesia yang gemilang.
Acara yang digelar setahun sekali ini dihadiri dari berbagai kalangan baik dari masyarakat umum, kaum ulama, dan para pejabat dilingkungan kecamatan Bangilan dan Kabupaten Tuban. Hadir dengan sambutan penuh apresiasi Bupati Tuban Bapak KH. Fathul Huda dengan penuh optimisme beliau menyatakan bahwa pendidikan model pesantren adalah jawaban riil atas problematika bangsa yang semakin komplek. Kegiatan Haflah Akhirussanah yang dihadiri oleh pelawak legendaris H. Syakirun (Kirun) benar-benar menyedot perhatian para pengunjung yang hadir. Dekorasi panggung yang megah, penataan lighting yang berkelas, dan tampilan-tampilan maha karya santri ASSALAM Bangilan mulai dari yang bergenre tradisional maupun modern laksana parade lintas budaya. Pelawak dari Madiun itu tidak menyangka bahwa di pedalaman Tuban terdapat sebuah pesantren yang mampu menggelar event yang berkelas nasional semisal event-event yang di tayangkan di TV nasional semisal RCTI, SCTV, Indosiar dan lain-lain ujarnya.
Acara sejatinya akan dihadiri presiden WCRP (World Conference on Relegion for Peace) bapak KH. Hasyim Muzadi, namun beliau batal hadir dan diwakili oleh istrinya Ibu Hj. Muthmainnah yang juga adik dari pengasuh pondok pesantren ASSALAM Bangilan Tuban. Jwt