Selasa, 07 Juli 2015

Menyingkap Tabir “Lailatul Qodar”

Menyingkap Tabir “Lailatul Qodar”

Lailatul Qodar adalah malam yang agung, Lailatul Qodar adalah malam seribu bulan , malam dimana rahasia kegaiban dibeber dan dibukakan oleh Allah SWT. Malam dimana pintu langit dibuka, malam dimana segala keberkahan melimpah ruah, malam dimana segala pengetahuan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Pada malam itu semua makhluk bersujud kepada-Nya, mengakui kebesaran dan keagungan-Nya. Angin berhenti berhembus, ombak lautan berhenti berdebur, gunung-gunung berhenti bergolak, hewan-hewan diam dalam keheningan, bersujud larut dalam dzikir-dzikir kesejatian.
Lailatul Qodar adalah malam ketetapan, ketetapan diturunkannya Al Qur’an sebagai cahaya semesta, cahaya keilahian yang menjadi penerang seluruh jagad raya.
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ  
1.   Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan

Lailatul Qodar adalah malam dimana puncak kesadaran dan ruhani manusia yang paling utuh menemukan muaranya. Malam dimana pengetahuan batin manusia dibuka oleh Allah SWT, malam dimana kesadaran syahadat manusia mencapai titik kulminasinya.
!$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ  
2. dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu?

Setiap orang pada hakekatnya akan menjumpai Lailatul Qodar. Dan perjumpaan itu tentu sesuai dengan kapasitas dan kesadarannya masing-masing. Lailatul Qodar pada hakekatnya adalah penyingkapan pengetahuan batin manusia, dalam pengertian sederhananya potensi dan bibit dari Lailatul Qodar itu ada di masing-masing jiwa manusia. Jadi tidak perlu kita sibuk mencari kesana-kemari. Karena yang kita cari ada dalam diri kita sendiri. Dalam heneng dan hening serta kebersihan jiwalah Lailatul Qodar akan bertahta.
ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ  
3. malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.


Itulah mengapa setiap manusia sama-sama berlomba mencari Lailatul Qodar, karena pada satu malam itu ibadah manusia berkelipatan dari yang dilakukan. Berkelipatan dengan jumlah yang sangat banyak dari ibadah yang dilakukan. Orang-orang Arab memang sering menggunakan kata Alf untuk menunjuk suatu jumlah yang sangat banyak. Hal ini memang telah menjadi kebiasaan mereka, selain menggunakan istilah Alf mereka juga sering menggunakan istilah lain seperti menggunakan angka tujuh, tujuh puluh atau kelipatan dari angka-angka itu.

Satu malam kesadaran manusia akan hadirnya esensi cahaya keTuhanan dalam dirinya akan memberikan dampak yang luar biasa dibandingkan seribu malam dimana ia bergelimang dosa dan tersesat dalam gelap. Inilah mengapa ketika selama hidup seseorang dalam dosa kekafiran namun ketika diakhir hidup menyebut lafal “Laa Ilaaha IllaAllah” maka dosanya diampuni dan ia akan masuk surga, padahal mungkin dalam hidupnya ia belum pernah melaksanakan ajaran Islam.

Pada malam Lailatul Qodar cahaya surga dibuka, malaikat dan ruh-ruh sama turun ke langit bumi atas izin Tuhan.
ãA¨t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u `ÏiB Èe@ä. 9öDr& ÇÍÈ  
4. pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.


Kata ruh berarti “jiwa”. Ruh ada hubungan dengan kata riihun, yang berarti “angin” sejienis juga dengan kata rahah yang berarti “kesenangan” seakar juga dengan kata ra’ihah, “bau harum” ataupun kata mirwahah yang berarti “kipas angin”. Jadi ruh di sini diibaratkan seperti angin yang halus dan lembut yang ditiupkan di dalam tubuh manusia. Pengetahuan tentang ruh sendiri Allah SWT telah berfirman :
štRqè=t«ó¡our Ç`tã Çyr9$# ( È@è% ßyr9$# ô`ÏB ̍øBr& În1u !$tBur OçFÏ?ré& z`ÏiB ÉOù=Ïèø9$# žwÎ) WxŠÎ=s% ÇÑÎÈ  
85. dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".

Selain itu kata ruh di surat AL Qodar sendiri ada pula yang mengartikan sebagai malaikat Jibril, atau sering disebut sebagai Ar Ruhul Quddus.

Para malaikat sama turun atas perintah dan izin Tuhan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran pada diri manusia. Melalui daya malaikat dan ruh yang halus dan lembut itulah Allah menurunkan pesan-pesan ilahiah ke dalam jiwa manusia hingga manusia merasa tenang dan damai karenanya.
íO»n=y }Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB ̍ôfxÿø9$# ÇÎÈ  
5. malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar.

Dari pengetahuan keilahian yang dibawa Malaikat dan para ruh atas izin Tuhan akan memberikan dampak ketenangan dan kedamaian ke dalam jiwa manusia. Batin yang tercerahkan dengan sinar ilahiyyah diibaratkan fajar yang merobek tirai malam hingga meneranginya dengan matahari kedamaian.

Al Fajr berarti “subuh”, cahaya pertama di pagi hari. Fajara, akar dari Al Fajr, berarti merobek, membuka, dan meletus. Jadi hati yang gelap kemudian tertimpa daya Lailatul Qodar akan seperti malam yang akhirnya dirobek oleh fajar, batiniahnya akan bersinar.

Fajr selalu dekat dengan gelap, karena biasanya aktivitas batin banyak dilakukan pada gelapnya malan hingga terbitnya fajr. Saat aktivitas fisik kita melemah maka pada saat itulah aktivitas batin akan meningkat. Karena akar dari segala sesuatu terletak dalam kebalikannya. Akar bunga bakung, akar bunga teratai yang lembut, putih dan indah terletak di dalam pekatnya lumpur, begitu pula akar dari aktivitas batin yang maksimal terletak pada kediaman batin. Heneng, hening,henung, “Dalam keadaan diam kita akan memperoleh keheningan, dan dalam keheningan itulah kita akan mencapai keluhuran. Sekian. Joyojuwoto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar