Rabu, 22 Juli 2015

Seberapa Pentingkah Ibadah Sholat ?

“Seberapa Pentingkah Ibadah Sholat ?”

Sholat adalah perkara yang sangat penting dalam ritual peribadatan umat Islam. Tidak hanya sekedar penting bahkan yang menjadi pembeda antara seorang muslim ataupun kafir adalah urusan sholat. Besok di akhirat amalan seorang hamba yang akan dihisab terlebih dahulu juga perkara sholat. Jika agama Islam diibaratkan sebagai sebuah bangunan, maka  sholat menjadi tiang-tiang penyangganya, menjadi soko gurunya bangunan, jika tiang tersebut kokoh maka agama Islam akan kuat, namun sebaliknya jika tiang-tiang tersebut lemah maka akan runtuh pula bangunan Islam itu.
Kita sering mendengar sebuah ungkapan yang berbunyi :
الصّلاة عماد الدّين فمن اقامها فقد اقام الدّين ومن هدمها فقد هدم الدّين
“Sholat adalah tiangnya agama, maka barang siapa yang mendirikannya maka ia telah mendirikan agama itu, dan barang siapa yang merobohkannya maka ia telah merobohkan agama itu”

Begitu pentingnya urusan sholat hingga Rosulullah SAW ketika di akhir hayatnya pun yang di ucapkan adalah “Jagalah Sholat… jagalah Sholat…”Untuk urusan sholat ini pula Rosulullah dipanggil langsung oleh Allah SWT di Sidrotil Muntaha dalam peristiwa mi’rajnya yang luar biasa.

Walau demikian keras dan pentingnya urusan sholat ternyata ada pula seorang hamba yang masuk surga padahal ia tidak sholat. Seperti kisah Al Aswad seorang budak Yahudi pada peristiwa perang Khaibar, yang mana ia masuk islam pada saat itu dan meninggal dunia pada saat itu pula hingga Rosulullah mengatakan ia masuk surga walau belum pernah menjalankan ibadah sholat dan ibadah-ibadah lainnya dalam Islam.

Karena memang pada dasarnya perkara masuk surga atau neraka seorang hamba bukan dikarenakan banyaknya sholat yang dikerjakan bukan pula seorang masuk neraka karena banyaknya kesalahan yang dilakukan. Bisa jadi seorang yang kelihatannya banyak amalan kebaikannya namun diakhir hayatnya su’ul khotimah maka ia akan masuk neraka, dan kita juga tidak pernah tahu seorang yang banyak melakukan dosa-dosa akhirnya di akhir kehidupannya bertobat dan dosa-dosanya diampuni oleh Allah maka ia layak masuk surga. Hal ini memang tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk berbuat sekehendak kita karena Allah pun telah mewajibkan bagi kita untuk mengejar surga-Nya, mengejar ridho-Nya dengan kerja keras dan ikhtiyar. Baru setelah itu kita bertawakal.

Bagaimanapun alasannya sholat tetaplah wajib bagi orang islam, jika seluruh amalan ibadah dikerjakan jika dia tidak mengerjakan sholat tentu amalan-amalan itu tidak berguna baginya. Rosulullah SAW bersabda :
لا خير في دين لا صلاة فيه
“Tidak ada kebaikan di dalam agama yang tidak mengerjakan sholat”

Begitu pentingnya sholat hingga tidak ada toleransi bagi yang tidak mengerjakan kecuali ada udzur syar’i, seperti seorang perempuan yang haid, anak kecil yang belum baligh, hilang akal dan lain sebagainya. Selain dari itu walau seseorang sakit ia tetap wajib mengerjakan sholat. Jika tidak mampu berdiri maka dengan duduk, jika tak mampu duduk maka berbaring, dan jika tidak mampu kesemuanya maka boleh mengerjakan sholat dengan bahasa isyarat. Saat perang wajib sholat, saat bepergian wajib sholat, pokoknya selama nafas masih dikandung badan sholat wajib dilaksanakan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga sholat dimanapun kita berada, dan menjadikan sholat sebagai cahaya dalam kehidupan kita.
مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا وَبُرْهَانًا وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
Barangsiapa yang menjaga shalat, dijadikan baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan di hari kiamat.”
 Amien..amien ya Rabbal ‘alamain. Joyojuwoto

1 komentar: