Ayo berkunjung ke
Perpustakaan !
Perpustakaan adalah jantung dari
sebuah peradaban, masyarakat yang maju berbudaya dan beradab bisa dilihat dari
simbol perpustakaannya. Lihatlah negara-negara yang maju tentu memiliki
perpustakaan yang hebat, kota-kota yang berperadapan selalu menyediakan dirinya
dengan perpustakaan yang memadai. Lihatlah dulu peradaban Islam di Bahgdad.
Kala itu Bahgdad sebagai
mercusuar peradapan dunia melengkapi dirinya dengan perpustakaan Baitul Hikmah
yang menyimpan ribuan bahkan jutaan buku di dalamnya. Baitul Hikmah tidak hanya
sekedar sebagai tempat menyimpan buku, namun kegiatan ilmiah juga berlangsung
sangat dinamis. Bahkan di era zaman peradapan kuno di dunia juga telah
ditemukan catatan mengenai sebuah perpustakaan besar era peradapan Meshopotamia
di lembah sungai Eufrat dan Tigris. Begitu juga di Mesir, Yunani Kuno, dan
Romawi.
Saya berharap kelak di setiap
desa, disetiap kecamatan terdapat perpustakaan yang representatif yang dapat
diakses oleh masyarakat. Pemerintah bisa menganggarkan dana guna membangun
perpustakaan di setiap balai desa atau kantor kecamatan. Selain itu kampanye
membaca dan budaya literasi perlu dibangun agar masyarakat cinta buku, cinta
ilmu sehingga masyarakat semakin maju.
Budaya cinta membaca sebenarnya bisa
kita bangun dari rumah kita semenjak dini, seyogyanya orang tua punya
kepedulian terhadap budaya membaca khususnya menanamkan semenjak dini kepada
anak-anak. Seperti membuat perpustakaan keluarga, memberikan oleh-oleh buku
kepada anaknya, membacakan dongeng sebelum tidur, dan sekali-kali meluangkan
waktu berkunjung ke perpustakaan bersama keluarga, dan hal-hal lain yang tentu
bisa menunjang kecintaan anak terhadap buku.
Perpustakaan jika baik dan
dikelola dengan baik tentu akan mengundang minat baca masyarakat, semisal
dilengkapi sarana bermain, tempat duduk yang nyaman, atau bahkan seperti Taman Baca Masyarakat
yang ada di Bakalan Singgahan milik Bu Muawanah dilengkapi dengan taman satwa.
Ini tentu menarik minat anak untuk berkunjung ke perpustakaan. Biaya yang
dibutuhkan untuk sebuah perpustakaan yang terintegrasi dengan taman bermain dan
taman satwa membutuhkan dana yang besar, namun sesuatu yang besar tentu juga
harus diraih dengan hal-hal yang besar pula.
Saya merasa bersyukur dan
berterima kasih kepada beliau yang mendedikasikan baktinya untuk mencerdaskan
anak bangsa dengan adanya taman baca yang beliau kelola. Semoga ini menjadi
amal baiknya yang akan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar khususnya
dan untuk Indonesia tercinta pada umumnya.
Saya punya harapan perpustakaan
kelak mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat tentunya agar
perpustakaan menjadi semacam jujugan warga masyarakat agar dapat dijadikan
sebagai ajang silaturrahmi, ajang rekreasi, dan ajang menuntut ilmu tentunya.
Kalau sy suka baca karena terpaksa pak hehe... Dulu pas sy kuliah susah tidur, tapi pas baca buku kok langsung ngantuk, jdinya sejak saat itu sy suka baca sebelum tidur. Nggak terasa udah penuh aja lemari sama buku2 :-)
BalasHapushehe...enggih mas, kpn2 kalau pulang pengin ketemuan kai
Hapuslih panjenengan, pengin belajar dari njenengan :)
Catatan yang menarik. Membaca adalah salah satu kunci kemajuan hidup.
BalasHapus