Kamis, 01 Desember 2016

Orang Tua Tidak Masuk Surga

Orang Tua Tidak Masuk Surga
Oleh : Joyojuwoto

Tertawalah sebelum tawa itu dilarang, kalimat ini bukanlah candaan semata karena tertawa atau tersenyum adalah menyehatkan. Setidaknya kita sedang melakukan senam wajah terbaik yang akan menjadikan kita selalu ceria dan bahagia, dengan tertawa akan menjadikan kehidupan renyah dan gembira. Dengan tertawa dan tersenyum maka akan mengurangi tingkat stres serta kejenuhan dalam menghadapi hari-hari yang penuh kesibukan serta menegangkan.

Rasulullah saw sendiri tidak pernah melarang umatnya untuk tertawa kecuali yang berlebihan. Bahkan dalam sebuah hadits beliau bersabda yang artinya : “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah”. Ini adalah sebuah hadits yang sangat luar biasa, memasang wajah ceria di hadapan saudara kita, di hadapan teman kita sangat dianjurkan dan itu bernilai sedekah di hadapan Allah swt.

Jika berwajah ceria di hadapan saudara kita dalam agama bernilai sedekah, maka mafhum mukholafahnya kita dilarang memasang muka manyun di hadapan saudara kita, dilarang bermuka cuek, dilarang bermuka serem, dilarang bermuka masam dan muka-muka lain yang tidak menyenangkan bagi yang melihatnya. Maka pasanglah muka yang ceria, gembira, senang jika bertemu dengan saudara-saudara kita di manapun berada, karena itu bernilai ibadah.

Dalam sebuah penelitian yang dulu pernah disampaikan oleh Mas Faiz Zainuddin mentor saya di SEFT (Spiritual Emosional Freedom Tekhnik) beliau mengatakan bahwa senyum ceria, wajah yang cerah akan menggambarkan dan menarik masa depan yang cerah dan cemerlang pula. Hal ini didasarkan dari penelitian pada beberapa kumpulan foto.

Dari berbagai kumpulan foto itu setelah diteliti dan dianalisa bahwa yang orang-orang berfoto dan memasang wajah tersenyum ceria ternyata di masa depannya adalah orang-orang yang sukses. Sedang orang-orang yang memasang wajah cemberut, ternyata juga mempengaruhi masa depan mereka yang suram. Ada semacam hukum law of atraction yaitu hukum tarik menarik di jagad semesta ini. Jika kita berfikir positif maka kita akaan mendapatkan keberuntungan, begitu pula jika kita berfikir negatif hasilnya pun hanya kesialan-kesialan yang kita dapatkan.

Rasulullah saw sendiri suka bermuka ceria di hadapan para sahabat-sahabatnya, bahkan tidak jarang beliau bercanda, dan bergurau dengan mereka. Candaan dan gurauan tentu tidak dilarang ajaran agama asal tidak berlebihan dan tidak melampaui batas.

Pernah suatu ketika Rasulullah saw didatangi oleh seorang nenek tua, ia ingin didoakan Nabi agar masuk surga. Kemudian Rasulullah saw  bersabda :

“Orang tua tidak masuk surga”

Setelah dijawab yang demikian, maka berpalinglah nenek itu sambil menangis sedih, kemudian Rasulullah saw memanggilnya kembali sambil bersabda :

“Bukankah engkau pernah mendengar firman Allah : “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (Bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya”.

Mendengar perkataan itu tertawalah sang nenek dengan wajah bahagia.

Dalam sebuah riwayat lain, Rasulullah saw didatangi oleh sahabatnya yang ingin naik unta, sahabat itu kemudian meminta kepada Nabi :

“Wahai baginda, saya ingin engkau menaikkanku ke atas unta”

Kemudian Rasulullah saw pun menjawab :

“Bagaimana ? Di sini hanya ada anak unta”

Sahabat itu kemudian berpaling dan pergi meninggalkan Nabi, lalu beliau memanggilnya kembali dan berkata :

“Unta itu kan hanya melahirkan anak unta” Maksudnya adalah awalnya unta adalah anak dari induknya unta juga.

Begitulah Rasulullah saw di dalam kehidupannya beliau juga bercanda dan bergurau dengan para sahabat-sahabatnya. Karena memang itu tidak dilarang asalkan tidak melampaui batas. Ayo kawan-kawan mana senyumnya J !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar