Sikap
Toleransi Untuk Kebhinnekaan yang Tunggal Ika
Oleh
: Joyo Juwoto
Berbicara
mengenai istilah kebhinekaan adalah hal sangat mudah, bahkan dengan ringannya
lisan ini bisa mengucapkan kata bhinneka tunggal ika berkali-kali, hafal di
luar kepala, menjadi jargon yang memukau dan semboyan yang sangat bagus, penuh
muatan energi sosial yang positif dan membuka ruang dialektika kehidupan yang
dinamis.
Kita
tentu bersyukur dan sangat, sangat bersyukur, mendapatkan satu warisan azimat
yang luar biasa dari sebuah rumusan bhineka tunggal ika. Para the founding
fathers negeri Nusantara Indonesia Raya tercinta ini tentu sangat menyadari akan hakekat kebangsaan yang dibangun
di atas perbedaan ras, suku, bahasa, agama dan kepercayaan.
Oleh
Karena itu, untuk mengikat keberagaman unsur-unsur itu, maka dibutuhkan satu
landasan filosofis yang kuat dan universal. Maka dipilihlah satu kalimat yang
berbunyi bhinneka tunggal ika, yang memiliki makna secara bebas berbeda-beda
tetapi tetap satu jua.
Filosofis
kebangsaan bhinneka tunggal ika sudah diajarkan kepada kita semenjak dari sekolah
dasar hingga ke perguruan tinggi, dengan harapan setiap generasi muda bangsa
Indonesia memahami betul makna dan penerapan dari kalimat ini. Bukan hanya
sekedar hafal, namun hafal yang disertai dengan pemahaman dan kesadaran akan
nilai-nilai yang dilahirkan dari kebhinnekaan.
Salah
satu nilai dari rahim kebhinnekaan adalah sikap toleransi terhadap segala
perbedaan yang menjadi platform bangsa ini. Toleransi sendiri dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, adalah sikap menghargai pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, dan kelakuan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri). Jadi dalam kebhinnekaan wajib hukumnya melahirkan satu pemahaman dan
sikap serta konstruksi diri yang toleran kepada orang lain.
Kita
tentu harus menyadari bahwa perbedaan adalah suatu hal yang wajar dan lumrah,
karena memang kita terdiri dari berbagai ragam suku,ras, agama dan bahasa yang
berbeda-beda. Segala macam perbedaan ini harus kita rawat biar bertumbuh
kembang yang selaras sehingga mencipta harmoni semesta.
Sikap
toleransi ini harus dikembangkan, dijiwai, dan dijadikan pengetahuan dan
pemahaman bersama untuk diejawentahkan dalam kehidupan yang nyata, bukan hanya
sekedar wacana, bukan hanya sekedar jargon, dan bahan pembicaraan di panggung
seminar saja. Toleransi harus kita rawat dan kita perjuangkan bersama dengan
penuh semangat kebersamaan dalam keberagaman.
Sikap
toleransi ini adalah sebuah keniscayaan sikap yang harus ada dalam ruang
individu maupun ruang publik, guna membangun kehidupan yang selaras dan damai
diantara kelompok masyarakat yang berbeda-beda, seperti negeri Nusantara
Indonesia tercinta.
Tidak
ada pelangi yang tercipta dari satu unsur warna, dan pelangi terbesar serta
terindah yang dianugerahkan Tuhan di jagad raya ini adalah kebhinnekaan warna di
bumi Nusantara Indonesia Raya ini. Oleh karena itu mari kita rawat bersama
kebhinnekaan yang tunggal ika dengan sikap toleransi antar kelompok masyarakat
yang berbeda, baik itu berbeda sukunya, bahasanya, rasnya, maupun agamanya.
Bertoleransi itu indah penuh kedamaian
BalasHapusHaa...mantap, Mas Andhika:)
BalasHapusJika kita mengakui bangsa indonesia adalah bangsa yg Ber-Bhineka tunggal ika, sudah seharusnya kita menjunjung tinggi sikap dan rasa tepo seliro. Toleransi dan saling menghargai di antara semua perbedaan.
BalasHapus