Jumat, 13 Oktober 2017

Mbolang Bareng Kawan Blogger Tuban

Mbolang Bareng Kawan Blogger Tuban
Oleh : Joyo Juwoto

Urusan mbolang adalah kesukaan saya, walau hanya menjadi pembolang kelas lokal di Tuban, namun di situ saya merasa bahagia. Bersepeda ria menjelajahi tempat-tempat yang menyenangkan, blusukan ke alam liar, melihat-lihat pemandangan, dan tentu yang tidak boleh ditinggalkan adalah ritual mencicipi kuliner saat mbolang.

Kemarin saya berkesempatan kopdar dan mbolang bareng dengan salah satu kawan blogger Tuban ke tempat wisata yang baru ngehits di Tuban, Sendang Asmoro di desa Ngino. Kawan blogger saya ini namanya Cak Jun, rumahnya Tlogowaru Merakurak.

Ketepatan Cak Jun yang saat itu sedang nganggur menunggu shift kerja, sehingga pemuda yang bekerja di pabrik semen ini punya waktu mbolang. Setelah janjian via whatshap akhirnya kami bertemu di masjid Al Falah Tuban.

Setelah bertemu tanpa babibu kami pun berangkat dengan bermotor ke lokasi Sendang Asmoro. Sekitar 20 menitan dari kota Tuban, sampailah kami di lokasi sendang.

Sambil mencicipi segarnya es dari warung, di bawah rindangnya pohon trembesi yang cukup besar yang ada di lokasi sendang, kami mengorek informasi mengenai tempat wisata yang baru saja diresmikan oleh Bapak Bupati Tuban.
Menurut penuturan warga, sendang itu adalah sumber utama pengairan warga sekitar. Warga sekitar juga memanfaatkan mata air sendang itu untuk kebutuhan rumah tangga. Caranya mereka memasang pompa air di sekitar mata air, kemudian dialirkan ke rumah-rumah. Saya lihat hampir sekitar 50an lebih pompa air dipasang di dekat mata air.


Di sendang itu biasanya setelah masa panen, oleh masyarakat sekitar digelar manganan dengan hiburan tayub. Di dekat sumber terdapat cungkup kecil yang biasanya dipakai untuk menaruh sesajen oleh para warga saat upacara  manganan.

Setelah mengobrol dengan warga dan mengambil foto-foto dari lokasi sendang Asmoro, kami pun meluncur menuju mata air Goa Srunggo yang ada di Tuwiri Merakurak. Goa Srunggo berdekatan dengan maqam waliyullah Syekh Gentaru.

Goa Srunggo jika dikelola dengan baik juga bisa dimanfaatkan untuk wisata desa sebagaimana sendang Asmoro. Tempatnya cukup bagus dengan pohon-pohon besar yang rindang. Apalagi di situ ada maqam wali, sehingga bisa dikemas dengan nuansa wisata religi pula.

Karena hari telah sore, dan perut pun mulai bermusik keroncong ria, kami pun mencari makan. Tahu kan, di Merakurak terdapat kuliner belut maknyus super pedas Mak Cemplon. Tempatnya di jalan raya Merakurak Tuban, di sebelah selatan Polsek Merakurak.

Sampai di warung saya dan Cak Jun memesan dua porsi belut dengan nasi jagung yang menjadi menu andalan yang saya kolaborasikan dengan nasi putih. Dengan lahap kami pun makan, sambil meminta mbak penjualnya memotret kami.

Ah, lega rasanya mbolang dengan ritual penutupan mencicipi kuliner andalan belut dan nasi jagung. Lebih melegakan lagi, saya tak perlu membayar karena sudah ditraktir sama Cak Jun yang baik hati. Hehe...:)




Terima kasih Cak Jun, semoga rezekinya makin bertambah dan makin berkah, dan yang terpenting juga, semoga segera selesai bertugas sebagai pasukan jomblo baik hati, agar kelak bisa kembali nraktir saya di rumah mencicipi dapur yang mengepul. Salam Mbolang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar